Wanita Pesan Kencan Online, Malah Jadi Korban Perampokan di Kamar Hotel

EDITORMEDAN.COM – Seorang wanita berinisial JSR (30) menjadi korban perampokan setelah menerima pesanan kencan melalui aplikasi online. Peristiwa tersebut terjadi di salah satu hotel di kawasan Medan pada Selasa 2/2 malam. Pelaku, yang awalnya berpura-pura sebagai pelanggan, ternyata memiliki niat jahat dan menggasak barang berharga milik korban.

Menurut informasi yang dihimpun, JSR yang diduga sering menerima pelanggan melalui aplikasi kencan online, menerima permintaan dari seorang pria yang ingin bertemu di hotel. Setelah sepakat dengan harga dan lokasi, keduanya bertemu di sebuah kamar hotel yang telah disiapkan oleh korban. Namun, bukan sekadar kencan yang terjadi, melainkan aksi kejahatan yang sudah direncanakan pelaku.

Saat pertemuan berlangsung, pelaku awalnya bersikap biasa dan tidak mencurigakan. Namun, setelah beberapa saat, pria tersebut tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam dan mengancam korban agar menyerahkan semua barang berharga. Dalam kondisi ketakutan, JSR tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah saat pelaku mengambil dompet, ponsel, serta perhiasannya.

“Korban sempat berteriak, tetapi pelaku langsung membekap mulutnya dan mengancam akan melukai jika melawan,” ujar seorang saksi yang mengetahui kejadian tersebut dari kamar sebelah. Setelah berhasil mendapatkan barang rampasan, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan korban dalam kondisi syok.

JSR kemudian berlari keluar kamar dan meminta pertolongan kepada petugas hotel. Karyawan hotel yang melihat korban dalam kondisi ketakutan langsung menghubungi pihak kepolisian. Tak lama berselang, petugas dari Polsek Medan Baru datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Dari keterangan korban kepada polisi, pelaku diduga sudah merencanakan aksinya sejak awal. “Pelaku menggunakan identitas palsu saat memesan layanan kencan dan memilih hotel yang tidak memiliki sistem keamanan ketat,” ungkap seorang penyidik yang menangani kasus ini.

Polisi pun segera memeriksa rekaman CCTV hotel untuk mengidentifikasi pelaku. Berdasarkan rekaman yang diperoleh, terlihat seorang pria keluar dari hotel dengan tergesa-gesa setelah kejadian. Polisi saat ini sedang memburu pelaku dan mendalami apakah kasus ini berkaitan dengan modus kejahatan serupa yang pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, Kapolsek Medan Baru, Kompol Agus Wibowo, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi kencan online. “Kami menduga ada jaringan yang memanfaatkan modus ini untuk melakukan aksi kejahatan. Kami akan terus menyelidiki kasus ini hingga pelaku tertangkap,” ujarnya.

Beberapa kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Medan, di mana wanita yang menerima pesanan kencan online justru menjadi korban perampokan atau pemerasan. Para pelaku biasanya berpura-pura sebagai pelanggan, tetapi kemudian melancarkan aksinya saat situasi menguntungkan bagi mereka.

Warga yang mengetahui kasus ini pun memberikan berbagai tanggapan. Seorang warga bernama Dodi (35) mengatakan bahwa kejahatan dengan modus seperti ini semakin marak dan perlu ditindak tegas. “Sudah banyak kejadian seperti ini. Korban harus lebih waspada, apalagi kalau berkenalan dengan orang asing secara online,” katanya.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang belum dikenal secara langsung, terutama melalui aplikasi daring. Jika ada kejadian mencurigakan, masyarakat diminta segera melapor ke pihak berwajib agar bisa segera ditindaklanjuti.

Sementara itu, JSR masih mengalami trauma akibat kejadian yang menimpanya. “Saya benar-benar tidak menyangka akan mengalami ini. Semoga pelaku segera ditangkap agar tidak ada korban lain,” katanya kepada wartawan.

Saat ini, kepolisian terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kejahatan seperti ini pun semakin beragam, sehingga masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi atau bertemu dengan orang yang baru dikenal secara daring.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa penggunaan aplikasi kencan online harus dilakukan dengan penuh kewaspadaan. Selain memastikan identitas lawan bicara, pengguna juga disarankan untuk bertemu di tempat yang aman dan tidak sendirian. Dengan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik, diharapkan kejadian serupa tidak kembali terulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *