
Editormedan.com – Kamis pagi, 6 Februari 2025, langit di atas Lanud Soewondo, Medan, dihiasi dengan pemandangan spektakuler saat pasukan khusus TNI Angkatan Udara melakukan aksi terjun payung yang memukau. Aksi ini merupakan bagian dari latihan rutin yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta kesiapan tempur prajurit dalam berbagai situasi dan medan operasi.
Sejak pagi, ratusan personel TNI AU dan tamu undangan telah berkumpul di area landasan udara untuk menyaksikan aksi berani para penerjun. Cuaca cerah dan angin yang relatif stabil menjadi kondisi ideal untuk pelaksanaan latihan kali ini. Suasana semakin meriah dengan hadirnya sejumlah pejabat militer serta masyarakat yang diundang secara khusus untuk menyaksikan pertunjukan ini.
Tepat pukul 08.00 WIB, suara deru pesawat Hercules C-130 menggema di langit Medan. Pesawat ini menjadi wahana bagi para penerjun yang akan melakukan lompatan dari ketinggian sekitar 10.000 kaki di atas permukaan tanah. Para prajurit yang tergabung dalam Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU telah bersiap dengan perlengkapan lengkap, termasuk parasut utama dan cadangan, serta peralatan navigasi udara.
Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Pnb Iwan Setiawan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa latihan ini merupakan bagian dari program peningkatan kemampuan tempur TNI AU, khususnya dalam operasi lintas udara. “Latihan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan, kecepatan, dan ketepatan para prajurit dalam melakukan infiltrasi dari udara. Kemampuan ini sangat penting dalam berbagai misi, baik dalam operasi militer maupun misi kemanusiaan,” ujarnya.
Saat instruksi diberikan, para penerjun satu per satu mulai melompat dari pesawat dengan formasi yang telah ditentukan. Mereka melayang di udara dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya membuka parasut mereka di ketinggian yang telah dihitung secara presisi. Pemandangan ini mengundang decak kagum dari para penonton di bawah yang menyaksikan dengan penuh antusias.
Manuver-manuver yang dilakukan para penerjun menunjukkan tingkat profesionalisme dan keterampilan tinggi. Beberapa di antaranya melakukan teknik “free fall” atau jatuh bebas sebelum membuka parasut, sebuah teknik yang membutuhkan keberanian dan perhitungan matang. Teknik ini sering digunakan dalam operasi khusus untuk memastikan penerjun dapat mencapai titik pendaratan yang telah ditentukan tanpa terdeteksi musuh.
Salah satu yang menjadi daya tarik utama adalah kemampuan para penerjun dalam melakukan pendaratan presisi. Mereka diarahkan untuk mendarat di zona yang telah ditentukan di tengah lapangan Lanud Soewondo. Dengan kontrol yang luar biasa, mereka berhasil mendarat dengan mulus, bahkan beberapa di antaranya melakukan teknik “rolling landing” untuk mengurangi dampak benturan saat menyentuh tanah.
Selain latihan terjun payung, kegiatan ini juga diselingi dengan demonstrasi kemampuan taktis Paskhas dalam menghadapi ancaman di medan tempur. Para prajurit memperlihatkan berbagai teknik infiltrasi dan eksfiltrasi yang sering digunakan dalam operasi rahasia, termasuk bagaimana mereka bergerak secara cepat dan senyap setelah mendarat.
Sersan Mayor Andi, salah satu penerjun yang berpartisipasi dalam latihan ini, mengungkapkan bahwa latihan terjun payung membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang tinggi. “Kami harus terus berlatih agar siap dalam berbagai kondisi. Setiap lompatan adalah ujian bagi kami untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan dalam menghadapi tugas di lapangan,” ujarnya.
Selain menjadi bagian dari kesiapan tempur, latihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kebersamaan di antara prajurit. Mereka harus mampu bekerja sama dengan baik dalam tim, mengandalkan komunikasi yang efektif, serta mengikuti setiap prosedur dengan disiplin tinggi.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari masyarakat yang hadir. Banyak yang merasa bangga dan terinspirasi dengan keberanian serta keterampilan para prajurit TNI AU. “Ini pertama kalinya saya melihat aksi terjun payung secara langsung. Sangat luar biasa melihat bagaimana mereka melayang di udara dan mendarat dengan presisi,” ujar salah seorang warga yang hadir.
Di akhir acara, para penerjun melakukan sesi foto bersama dengan para pejabat dan tamu undangan. Beberapa prajurit juga berbagi pengalaman mereka dalam melakukan terjun payung, termasuk tantangan dan risiko yang mereka hadapi saat berada di ketinggian.
Latihan semacam ini tidak hanya menjadi ajang uji keterampilan bagi para prajurit, tetapi juga menunjukkan kesiapan TNI AU dalam menjalankan berbagai misi, baik yang bersifat militer maupun kemanusiaan. Keberanian dan dedikasi mereka menjadi bukti nyata bahwa pertahanan udara Indonesia berada di tangan para profesional yang terlatih dengan baik.
Dengan suksesnya latihan ini, TNI AU semakin optimis dalam meningkatkan kemampuan personelnya. Ke depannya, latihan-latihan serupa akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap prajurit memiliki kesiapan tempur yang optimal dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.