
Editormedan.com – Ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Medan terancam tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ini. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran dan kekecewaan yang mendalam bagi para wali murid, terutama karena SNBP merupakan jalur seleksi yang sangat penting bagi siswa untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri tanpa harus melalui ujian tulis.
Para wali murid menyampaikan keresahan mereka atas kemungkinan anak-anak mereka kehilangan kesempatan emas untuk masuk ke universitas favorit. Mereka menilai ada ketidaksiapan dari pihak sekolah dalam menangani administrasi dan sistem yang menjadi syarat utama dalam pendaftaran SNBP.
Seorang wali murid, Rahmawati (45), mengungkapkan bahwa dirinya sangat kecewa karena putrinya termasuk dalam daftar siswa yang terancam tidak bisa mengikuti SNBP. “Kami sebagai orang tua sudah mendukung anak-anak belajar dengan sungguh-sungguh, tetapi sekarang malah terancam tidak bisa ikut SNBP. Ini sangat merugikan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Permasalahan ini diduga berkaitan dengan persoalan akreditasi sekolah serta sistem penilaian yang diterapkan oleh MAN 2 Medan. Dalam regulasi SNBP, hanya sekolah yang memenuhi persyaratan tertentu yang dapat merekomendasikan siswanya untuk mengikuti seleksi tanpa tes. Jika ada kendala administrasi atau peringkat sekolah tidak memenuhi standar, maka siswa otomatis tidak bisa ikut dalam jalur ini.
Beberapa wali murid mengaku telah mencoba mencari klarifikasi dari pihak sekolah, namun mereka belum mendapatkan penjelasan yang memuaskan. Banyak yang berharap agar pihak sekolah dan Kementerian Agama segera turun tangan untuk mencari solusi atas permasalahan ini sebelum batas akhir pendaftaran SNBP.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Medan, dalam keterangannya kepada media, menyatakan bahwa pihaknya masih berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Ia juga memastikan bahwa pihak sekolah telah melakukan koordinasi dengan pihak berwenang agar siswa tetap memiliki kesempatan mengikuti SNBP.
“Kami memahami keresahan para orang tua dan siswa. Saat ini kami sedang berupaya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar siswa tidak dirugikan dalam proses seleksi ini,” ujar kepala sekolah.
Di sisi lain, Kementerian Agama Kota Medan sebagai lembaga yang menaungi madrasah aliyah juga diharapkan segera memberikan kepastian terkait status MAN 2 Medan dalam SNBP. Beberapa orang tua bahkan berencana untuk mengajukan protes resmi jika tidak ada solusi yang jelas dalam waktu dekat.
Kasus ini menjadi sorotan karena SNBP adalah salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri yang paling diminati. Tanpa SNBP, siswa harus bersaing lebih ketat dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) atau jalur mandiri, yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dan biaya yang lebih besar.
Para siswa yang terdampak mengaku sangat kecewa dan khawatir dengan masa depan mereka. Salah satu siswa kelas 12, Fadli (17), mengungkapkan bahwa dirinya sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur SNBP. “Saya merasa usaha saya selama ini sia-sia jika tidak bisa ikut SNBP. Semoga ada solusi yang bisa diberikan,” ungkapnya.
Selain berdampak pada siswa, permasalahan ini juga memicu pertanyaan terkait sistem pendidikan di sekolah madrasah, terutama dalam hal transparansi dan kesiapan administrasi. Banyak pihak yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Wali murid berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera turun tangan untuk memberikan solusi konkret. Jika tidak, banyak siswa yang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tinggi dengan jalur prestasi, yang seharusnya menjadi hak mereka.
Polemik ini juga menjadi pengingat bagi sekolah-sekolah lain untuk lebih teliti dalam memenuhi syarat administrasi SNBP agar tidak merugikan siswa di tahun-tahun mendatang. Sistem penilaian dan akreditasi sekolah seharusnya dipantau secara berkala agar tidak menimbulkan masalah di masa depan.
Masyarakat kini menunggu tindakan konkret dari pihak sekolah dan pemerintah terkait untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan adanya solusi yang cepat dan tepat, diharapkan para siswa MAN 2 Medan tetap bisa mengikuti SNBP dan mendapatkan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik.