
Editormedan.com — Gubernur Sumatera Utara, M. Bobby Afif Nasution, menyampaikan ajakan penting kepada Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TC-UGGp) untuk bekerja secara kolaboratif dan terintegrasi demi mengembalikan status green card Toba Caldera Geopark dari UNESCO. Ajakan ini disampaikannya pada Rabu, 17 April 2025, dalam suasana penuh kebersamaan di sela kegiatan “Mangan Baggal” atau makan besar, yang digelar di Lapangan Bebas Parapat.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Provinsi Sumatera Utara. Mengusung semangat berbagi dan pemulihan, acara ini juga menjadi bentuk dukungan moral bagi masyarakat Kota Parapat yang belum lama ini dilanda banjir bandang. Hadir pula dalam acara tersebut Youtuber kuliner ternama, Bobon Santoso, yang turut meramaikan suasana dan menarik perhatian masyarakat.
Dalam sambutannya, Gubernur Bobby menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan sinergi antarlembaga dalam membangun kembali citra dan kelayakan Toba Caldera sebagai bagian dari jaringan geopark dunia UNESCO. “Status green card bukan sekadar label, melainkan simbol pengakuan dunia terhadap kelestarian alam, budaya, dan pengelolaan kawasan geopark yang berkelanjutan,” ujarnya.
Saat ini, Toba Caldera Geopark tengah berada dalam evaluasi UNESCO setelah sebelumnya mendapat penurunan status dari green card ke yellow card. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat Geopark Kaldera Toba merupakan aset internasional yang tidak hanya berharga dari sisi geologi, tetapi juga budaya dan pariwisata.
Bobby menambahkan bahwa perbaikan dan peningkatan kualitas pengelolaan harus dilakukan secara menyeluruh. Ia mengajak seluruh unsur di BP TC-UGGp, mulai dari General Manager hingga para manajer unit, untuk menyatukan visi dalam memperkuat sistem pengelolaan geopark secara profesional dan berkelanjutan.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur juga menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat lokal sebagai bagian dari ekosistem geopark. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga keberlanjutan geopark serta menciptakan keseimbangan antara pelestarian alam dan pertumbuhan ekonomi.
“Semua pihak, baik pemerintah daerah, pengelola, pelaku usaha, maupun masyarakat, harus berjalan seiring. Jangan bekerja sendiri-sendiri. Kolaborasi adalah kunci,” tegas Bobby. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak yang selama ini telah menjaga eksistensi Kaldera Toba sebagai geopark kelas dunia.
Acara “Mangan Baggal” juga menjadi momentum untuk menunjukkan wajah ramah dan semangat kebersamaan masyarakat Sumatera Utara. Ribuan pengunjung memenuhi area Lapangan Bebas Parapat untuk menikmati hidangan gratis dan hiburan rakyat. Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana promosi kuliner lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Danau Toba.
Kehadiran Bobon Santoso, yang dikenal dengan aksi kuliner ekstremnya di YouTube, menambah semarak acara. Bobon bahkan turut memasak dan menyajikan hidangan khas Batak dalam porsi besar, menciptakan suasana hangat dan meriah yang menjadi hiburan tersendiri bagi warga.
Gubernur berharap acara seperti ini dapat terus digelar untuk memperkuat semangat gotong royong dan mendorong pemulihan pariwisata, khususnya di daerah Parapat yang sempat lumpuh akibat bencana alam. “Parapat adalah pintu gerbang wisata Danau Toba. Kita harus bangkit bersama-sama,” ucapnya.
Selain itu, Gubernur juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan di kawasan geopark. Ia menekankan bahwa aspek lingkungan adalah salah satu poin utama penilaian UNESCO. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga alam harus ditanamkan sejak dini.
Menanggapi ajakan Gubernur, General Manager BP TC-UGGp menyatakan komitmennya untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada serta memperkuat program-program yang berdampak langsung terhadap pemenuhan standar UNESCO. Evaluasi internal dan pelatihan SDM akan menjadi fokus dalam waktu dekat.
Langkah strategis lainnya yang akan ditempuh adalah peningkatan promosi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya Geopark Kaldera Toba. BP TC-UGGp juga berencana menggandeng lebih banyak pihak swasta dan akademisi dalam program-program pengembangan kawasan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan, optimisme mulai tumbuh bahwa Toba Caldera Geopark akan kembali meraih status green card dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini tentu akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi citra Sumatera Utara di mata dunia, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba.