Langkah Pasti Ainin Trisea Yunanda: Penyandang Disabilitas yang Raih Kursi PNS di Pemko Medan

Editormedan.com – Suasana haru dan penuh kebanggaan terasa kuat di Balai Kota Medan, Rabu, 23 April 2025. Sebanyak 529 orang menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas. Di antara ratusan wajah sumringah, sorotan tertuju pada sosok Ainin Trisea Yunanda, seorang penyandang disabilitas yang berhasil menorehkan prestasi luar biasa.

Ainin, yang menyandang disabilitas tuna daksa, berdiri dengan anggun dan penuh percaya diri di tengah-tengah para CPNS lainnya. Dirinya terlihat sangat istimewa bukan hanya karena perjuangannya yang panjang, tetapi juga karena semangat dan tekadnya yang tak pernah padam untuk menjadi bagian dari roda pemerintahan di Kota Medan.

“Alhamdulillah, saya lulus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” tutur Ainin yang berusia 31 tahun. Dengan senyum hangat yang tak pernah lepas dari wajahnya, ia mengaku sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh pemerintah kota Medan, terlebih dalam kondisi fisik yang serba terbatas.

Proses panjang yang telah ia lalui, mulai dari seleksi administrasi, ujian kompetensi, hingga tahapan wawancara, menjadi perjalanan penuh tantangan bagi Ainin. Namun semangatnya tidak pernah surut. Ia mempersiapkan diri dengan serius, membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berkontribusi kepada bangsa.

Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberagaman dan inklusivitas merupakan bagian penting dari komitmen pemerintah. Ia secara khusus mengapresiasi pencapaian Ainin sebagai bukti bahwa setiap warga negara memiliki hak dan peluang yang sama untuk mengabdi kepada negara.

“Ini bukan hanya kemenangan bagi Ainin, tapi juga kemenangan bagi kita semua yang percaya bahwa kesetaraan dan pemberdayaan adalah bagian dari pembangunan manusia yang berkeadilan,” ucap Wali Kota Rico di hadapan seluruh hadirin.

Bagi Ainin, bekerja di lingkungan pemerintahan adalah impian yang telah ia pupuk sejak lama. Ia percaya bahwa dengan bergabung di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, ia bisa membantu masyarakat secara langsung, terutama dalam hal administrasi dan hak sipil. Ia ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya penyandang disabilitas lainnya.

Kehadiran Ainin sebagai CPNS di lingkungan Pemko Medan menjadi simbol bahwa pintu pemerintahan mulai terbuka lebih luas bagi kelompok difabel. Pemerintah Kota Medan juga tengah mendorong kebijakan inklusif, salah satunya melalui penerimaan PNS yang membuka formasi khusus bagi penyandang disabilitas.

Kisah Ainin bukan hanya tentang lulus seleksi CPNS, melainkan tentang harapan baru. Ia menepis stigma dan membuktikan bahwa penyandang disabilitas memiliki kapasitas dan dedikasi yang setara. Tak sedikit dari mereka yang mampu bekerja dengan integritas tinggi, asal diberikan kesempatan yang sama.

Banyak rekan CPNS lain yang mengaku terinspirasi oleh kehadiran Ainin. Beberapa di antaranya bahkan merasa lebih termotivasi untuk terus belajar dan bekerja keras. “Kalau Mbak Ainin bisa sejauh ini dengan segala keterbatasannya, kita yang lengkap secara fisik tentu tidak boleh kalah semangat,” ujar salah satu peserta yang juga menerima SK.

Keluarga dan sahabat Ainin pun turut hadir memberikan dukungan. Mereka tidak mampu menyembunyikan rasa bangga dan haru melihat perjuangan Ainin membuahkan hasil. Menurut ibunya, sejak kecil Ainin adalah sosok yang gigih, pantang menyerah, dan selalu bersemangat belajar meski dalam keterbatasan.

Dengan pengangkatan ini, Ainin resmi bergabung sebagai bagian dari abdi negara. Ia mengaku siap mengemban tanggung jawabnya dengan penuh komitmen. Meski menyadari tantangan tetap ada, ia percaya bahwa dengan kerja keras dan doa, semua hal dapat dilalui.

Kisah inspiratif Ainin Trisea Yunanda kini menjadi perbincangan hangat, tidak hanya di lingkungan pemerintahan Kota Medan, tetapi juga di kalangan masyarakat luas. Ia menjadi simbol perjuangan, harapan, dan bukti nyata bahwa kesetaraan adalah hal yang mungkin dan patut diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan.

Di akhir acara, Ainin menyampaikan harapannya agar lebih banyak penyandang disabilitas diberikan ruang dan peluang yang sama dalam dunia kerja, termasuk di sektor pemerintahan. Ia berharap apa yang ia raih hari ini bisa menjadi awal dari gerakan inklusivitas yang lebih luas dan berkelanjutan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *