Gubernur Sumut Pastikan Perbaikan Jalan Rusak dari Labuhanbatu ke Tapanuli Selatan Dimulai Tahun Ini

Editormedan.com – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan parah di jalur penghubung antara Labuhanbatu dan Tapanuli Selatan. Dalam kunjungannya tersebut, Bobby memastikan bahwa proyek perbaikan jalan akan dimulai pada tahun 2025 ini, dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp 100 miliar.

Kondisi jalan yang rusak parah selama bertahun-tahun ini telah menjadi keluhan utama warga dan pengguna jalan. Lubang besar, permukaan jalan yang bergelombang, serta minimnya penerangan jalan telah menyebabkan seringnya kecelakaan lalu lintas, termasuk insiden maut yang menimpa warga di wilayah Aek Bilah.

“Jalan ini adalah urat nadi transportasi dan ekonomi masyarakat. Maka, kita tidak bisa lagi menunda. Proyek perbaikan akan dimulai tahun ini,” ujar Bobby dalam keterangannya saat meninjau titik-titik kritis di sepanjang jalur tersebut. Ia menambahkan bahwa pemerintah provinsi juga telah menyiapkan anggaran tambahan sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan jembatan di Aek Bilah, lokasi yang pernah memakan korban jiwa akibat runtuhnya jembatan lama.

Bobby menegaskan bahwa proyek ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Bina Marga dan kontraktor lokal, untuk memastikan kualitas hasil pekerjaan serta percepatan waktu penyelesaian. Pemerintah juga akan membuka ruang partisipasi publik dalam pengawasan proyek, agar tidak terjadi penyelewengan anggaran maupun pekerjaan yang asal-asalan.

Kondisi infrastruktur di wilayah selatan Sumatera Utara memang sudah lama menjadi perhatian. Banyak warga mengeluhkan lambannya respon pemerintah dalam menanggapi laporan kerusakan. Dengan turun langsung ke lapangan, Bobby Nasution ingin menunjukkan komitmen nyata bahwa pemerintah hadir dan mendengar keluhan rakyat.

Pembangunan jembatan di Aek Bilah menjadi prioritas tersendiri, karena akses ini sangat vital bagi mobilitas warga, distribusi barang, dan pelayanan sosial. Beberapa warga bahkan harus memutar hingga puluhan kilometer untuk menghindari jembatan lama yang kini nyaris tidak bisa dilalui kendaraan berat.

“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal keselamatan dan keadilan sosial. Kita tidak boleh membiarkan warga terus terisolasi dan terancam jiwanya hanya karena jembatan yang tak kunjung diperbaiki,” tegas Bobby di hadapan warga yang menyambut kedatangannya.

Bobby juga menjelaskan bahwa proyek ini akan berjalan secara bertahap, dimulai dari titik-titik dengan tingkat kerusakan paling parah dan volume lalu lintas paling tinggi. Pemprov Sumut akan mengatur pengawasan rutin agar kualitas pekerjaan tetap terjaga hingga proyek rampung.

Warga sekitar menyambut baik inisiatif ini. Sejumlah tokoh masyarakat mengaku lega karena akhirnya pemerintah menaruh perhatian serius terhadap kondisi jalan dan jembatan yang sudah lama memprihatinkan. Mereka berharap proyek ini benar-benar terealisasi tepat waktu dan tidak berhenti di tengah jalan seperti proyek-proyek sebelumnya.

Selain perbaikan jalan dan pembangunan jembatan, Bobby juga meninjau potensi pengembangan ekonomi lokal yang bisa tumbuh lebih baik apabila akses jalan sudah membaik. Beberapa titik pertanian, perkebunan, dan sektor perdagangan lokal sangat tergantung pada akses transportasi yang lancar.

Menurut Bobby, jika jalur ini sudah mulus, maka distribusi hasil pertanian dan perdagangan antar daerah akan lebih efisien, sehingga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Pemerintah provinsi juga akan berupaya menghubungkan proyek infrastruktur ini dengan program-program pemberdayaan ekonomi lokal.

Tidak hanya proyek fisik, Bobby berjanji akan membentuk tim evaluasi dan pengaduan masyarakat yang akan menampung setiap laporan terkait pelaksanaan proyek. Hal ini dilakukan untuk memastikan transparansi penggunaan anggaran dan mencegah potensi praktik korupsi dalam pelaksanaan proyek besar ini.

Sebagai langkah awal, proses lelang proyek akan dilakukan secara terbuka dan ketat melalui sistem elektronik. Pemprov Sumut akan menggandeng lembaga independen untuk mengawasi proses ini agar tidak ada intervensi dan praktik kecurangan dalam penentuan kontraktor pelaksana.

Di akhir kunjungan, Bobby kembali menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya untuk memenuhi janji politik, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam membangun infrastruktur yang layak dan aman bagi seluruh rakyat Sumatera Utara.

Dengan dimulainya proyek ini, diharapkan pembangunan infrastruktur di wilayah selatan Sumatera Utara dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. Pemerintah provinsi optimistis bahwa perubahan nyata bisa diwujudkan jika semua pihak saling bersinergi dan mengedepankan kepentingan rakyat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *