Wali Kota Medan: Sinergi dan Kolaborasi Domestik Kunci Kemajuan Kota

Editormedan.com – Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Rico Tri Putra Waas, menyampaikan pandangan menarik dalam kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke-VII yang digelar di Surabaya, Kamis (tanggal kegiatan sesuai konteks). Ia menegaskan bahwa untuk memajukan kota, tidak selalu diperlukan perjalanan studi banding atau kunjungan kerja ke luar negeri. Menurutnya, kemajuan kota dapat dicapai melalui penguatan koordinasi dan kolaborasi antarkota serta sinergi dengan pemerintah pusat.

“Untuk membangun dan memajukan kota, kita tidak harus terlalu sering pergi ke luar negeri. Banyak hal baik yang bisa kita pelajari dari sesama kota di Indonesia,” ujar Rico Waas dalam sesi diskusi forum Apeksi tersebut.

Ia menjelaskan bahwa banyak kebijakan sukses yang telah diterapkan di berbagai kota di tanah air. Kepala daerah, lanjutnya, seharusnya mampu mengidentifikasi program yang relevan dan dapat diadopsi atau disesuaikan dengan karakteristik wilayah masing-masing.

Rico menekankan pentingnya forum-forum antardaerah seperti Apeksi sebagai ajang berbagi pengalaman, ide, dan solusi konkret untuk permasalahan kota. “Banyak kepala daerah yang sudah berhasil dengan inovasi lokalnya. Tinggal bagaimana kita mau membuka diri untuk belajar dan bekerja sama,” katanya.

Menurut Rico, tantangan perkotaan di Indonesia pada dasarnya tidak jauh berbeda. Persoalan seperti pengelolaan sampah, kemacetan, pelayanan publik, dan tata ruang menjadi isu umum yang dihadapi banyak kota. Dengan berbagi praktik terbaik (best practices), pemerintah kota bisa lebih cepat mencari solusi tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk studi ke luar negeri.

Ia juga menyampaikan bahwa efisiensi anggaran perlu menjadi perhatian dalam pengelolaan pemerintahan. Dana yang biasanya digunakan untuk studi banding ke luar negeri, kata Rico, bisa dialihkan untuk program-program prioritas yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.

“Bukan berarti studi banding ke luar negeri itu tidak penting, tapi harus ada urgensinya dan benar-benar memberikan dampak. Jika hanya untuk formalitas, lebih baik dananya kita gunakan untuk pembangunan yang konkret,” tegasnya.

Pernyataan Wali Kota Medan ini mendapat tanggapan positif dari sejumlah kepala daerah lain yang hadir. Mereka sepakat bahwa semangat kolaborasi dalam negeri harus terus dibangun demi mempercepat kemajuan kota-kota di Indonesia.

Rico juga menyoroti pentingnya digitalisasi dan teknologi informasi sebagai sarana berbagi pengetahuan. Ia mengusulkan agar Apeksi membentuk platform digital yang memungkinkan antar kota untuk saling bertukar data, kebijakan, dan hasil inovasi secara terbuka dan real-time.

“Dengan teknologi, kita bisa belajar tanpa harus datang langsung. Misalnya lewat webinar, video dokumentasi program unggulan, atau sesi diskusi daring antarkota,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mencontohkan bagaimana Medan telah mengadopsi sistem pengelolaan air bersih dari Kota Surabaya dan model pelayanan terpadu dari Kota Bandung. Adaptasi kebijakan ini terbukti mampu meningkatkan efektivitas layanan publik di Medan.

Menurut Rico, semangat belajar tidak harus terikat dengan jarak. Yang lebih penting adalah kemauan untuk terus memperbaiki diri, terbuka terhadap ide baru, dan memiliki komitmen kuat dalam melayani masyarakat.

Ia berharap semangat kolaborasi ini terus dibawa oleh seluruh peserta Munas Apeksi dan ditularkan ke seluruh jajaran pemerintah kota masing-masing. Kolaborasi bukan hanya antar kota besar, tetapi juga antara kota kecil dan menengah yang sering kali memiliki inovasi luar biasa namun kurang dikenal.

Sebagai penutup, Rico Waas mengajak seluruh wali kota untuk memperkuat solidaritas dalam memajukan kota-kota di Indonesia. “Dengan semangat gotong royong, berbagi pengalaman, dan saling mendukung, kita bisa maju bersama tanpa harus terlalu sering melihat ke luar. Kita punya banyak potensi di dalam negeri,” pungkasnya.

Pandangan Rico ini mencerminkan semangat efisiensi, kemandirian, dan kolaborasi dalam tata kelola pemerintahan daerah, sekaligus menjadi pengingat bahwa kemajuan kota dapat diraih melalui kerja sama dan inovasi lokal yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *