Terungkap! Siswi SMP yang Sempat Dikabarkan Hilang Ternyata Kabur demi Temui Keluarga di Jakarta

Editormedan.com – Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi SMP yang disebut hilang sempat viral di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian, fakta mengejutkan akhirnya terungkap. NH, remaja perempuan asal Jalan Perjuangan, Medan Polonia, ternyata kabur dari rumah atas keinginannya sendiri, bukan menjadi korban penculikan seperti yang semula diduga.

NH dilaporkan hilang pada Jumat, 9 Mei 2025, oleh keluarganya. Sang ibu, Siti, melapor ke Polsek Medan Kota dengan harapan putrinya segera ditemukan. Dalam laporannya, Siti juga menunjukkan sebuah video yang dikirimkan NH sebelum kepergiannya. Video tersebut menjadi petunjuk penting dalam proses pelacakan yang dilakukan oleh aparat.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Selvintriansih, menyatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, NH pergi dari rumah karena mengalami tekanan akibat masalah keluarga. “Setelah kami lakukan koordinasi dengan Forkopimcam dan pihak terkait, kami temukan bahwa NH tidak diculik, melainkan pergi sendiri karena konflik internal dalam keluarganya,” jelas Selvintriansih dalam keterangannya, Senin, 12 Mei 2025.

Setelah dilaporkan hilang, tim kepolisian bergerak cepat menelusuri jejak NH. Pencarian dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk jaringan antar-polsek dan polres lintas wilayah. Akhirnya, NH ditemukan di wilayah Polsek Pulau Puncung, yang berada di bawah naungan Polres Dharmasraya, Polda Sumatera Barat.

Menurut keterangan pihak kepolisian, NH melakukan perjalanan jauh dari Medan menuju wilayah Dharmasraya dengan tujuan akhir untuk menemui anggota keluarganya yang berada di Jakarta. Keberaniannya melakukan perjalanan seorang diri tentu menimbulkan kekhawatiran, mengingat usianya yang masih sangat muda dan rentan.

Setelah ditemukan dalam kondisi sehat, NH langsung diamankan oleh petugas untuk dilakukan pendalaman terkait motif dan tujuan perginya. Dalam pemeriksaan awal, NH mengaku merasa tidak nyaman tinggal di rumah karena sering terjadi pertengkaran antara anggota keluarganya, yang membuatnya stres dan memilih untuk kabur.

Kepolisian mengapresiasi respons cepat masyarakat yang melaporkan kehilangan NH dan membagikan informasi di media sosial. Meski sempat menimbulkan keresahan karena adanya dugaan penculikan, namun viralnya informasi ini turut membantu dalam mempercepat proses pencarian.

Kompol Selvintriansih juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing oleh asumsi atau informasi yang belum terverifikasi. Ia menegaskan pentingnya memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke media sosial, agar tidak menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.

“Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tidak semua anak hilang adalah korban penculikan. Ada faktor lain seperti tekanan psikologis atau konflik keluarga yang bisa mendorong anak mengambil keputusan nekat,” tambahnya.

Setelah NH ditemukan, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk memberikan pendampingan psikologis kepada NH. Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi mental NH tetap stabil serta mencegah kejadian serupa terjadi kembali di masa depan.

Pihak Dinas Sosial Kota Medan juga dilibatkan dalam proses reintegrasi NH ke dalam keluarganya. Mereka akan memediasi pertemuan antara NH dan keluarganya guna menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan sehat bagi pertumbuhan remaja tersebut.

Sementara itu, pihak sekolah NH telah diberi informasi mengenai perkembangan kasus ini. Kepala sekolah NH mengungkapkan bahwa selama ini NH dikenal sebagai siswi yang aktif dan berprestasi, namun pihak sekolah tidak mengetahui adanya masalah di rumah yang dialami NH.

Kasus ini memunculkan diskusi di tengah masyarakat mengenai pentingnya komunikasi dan perhatian terhadap kondisi psikologis anak. Banyak pihak menilai bahwa orang tua perlu lebih terbuka dan sensitif terhadap perasaan serta tekanan yang dialami anak-anak mereka, terutama di usia remaja.

Kini NH telah dipulangkan dan kembali berada di bawah pengawasan keluarganya. Pihak kepolisian menutup kasus ini sebagai peristiwa non-kriminal, namun tetap mengingatkan orang tua dan masyarakat untuk lebih waspada serta responsif terhadap perubahan perilaku anak-anak.

Kisah NH menjadi pengingat penting bagi semua pihak tentang betapa krusialnya peran keluarga dalam menjaga kesehatan mental anak. Dengan komunikasi yang baik, perhatian, dan lingkungan yang mendukung, kasus serupa dapat dicegah dan anak-anak dapat tumbuh dengan aman dan bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *