Tol Kutepat Dibuka Saat Nataru, Perjalanan Medan ke Danau Toba Kini Hanya Dua Jam

EDITORMEDAN.COM – Masyarakat Sumatera Utara mendapat kabar gembira menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Jalan Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat (Tol Kutepat) akan dibuka secara fungsional, memungkinkan waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba dipangkas drastis dari enam jam menjadi hanya dua jam saja.

Tol Kutepat sepanjang 103,52 kilometer ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang sangat dinantikan masyarakat. Akses tol ini tidak hanya mempercepat perjalanan antardaerah, tetapi juga diharapkan meningkatkan konektivitas wilayah, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mempercepat pengembangan pariwisata Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita (Hamawas), Dindin Solakhuddin, menyampaikan bahwa progres pembangunan jalan tol tersebut menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Khususnya untuk Seksi 4, yakni ruas Dolok Merawan–Pematang Siantar segmen Sinaksak–Simpang Panei, yang hampir rampung dan siap difungsionalkan.

“Kami terus melakukan percepatan pekerjaan agar pada saat libur Nataru nanti, tol ini bisa digunakan secara fungsional. Meskipun belum beroperasi penuh secara komersial, masyarakat sudah bisa menikmati manfaatnya,” ujar Dindin dalam keterangannya.

Pembukaan fungsional tol ini berarti kendaraan dapat melintasi tol secara terbatas dengan pengaturan tertentu, terutama untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas saat masa liburan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari antisipasi peningkatan mobilitas masyarakat yang ingin berwisata atau mudik ke kampung halaman.

Ruas tol ini terdiri dari beberapa seksi yang menghubungkan titik-titik strategis di Sumatera Utara. Selain Seksi 4, ruas lainnya seperti Tebing Tinggi–Dolok Merawan dan Pematang Siantar–Parapat juga sedang dikebut penyelesaiannya agar seluruh jaringan tol ini bisa dioperasikan penuh pada tahun 2026.

Tol Kutepat dirancang dengan standar jalan tol nasional, memiliki empat lajur dua arah, lengkap dengan rest area dan fasilitas pendukung lainnya. Kehadiran tol ini juga akan membuka akses lebih cepat menuju sejumlah kota penting seperti Tebing Tinggi, Serbelawan, Pematang Siantar, hingga Parapat yang merupakan gerbang utama menuju Danau Toba.

Dampak ekonomi dari tol ini diperkirakan sangat signifikan. Para pelaku usaha di sektor pariwisata, pertanian, dan perdagangan menyambut baik kehadiran Tol Kutepat karena akan memudahkan distribusi barang dan jasa. Penghematan waktu dan biaya logistik menjadi salah satu daya tarik utama proyek ini.

Selain itu, pemerintah daerah dan pelaku usaha wisata di kawasan Danau Toba juga telah mempersiapkan diri menyambut lonjakan wisatawan yang diperkirakan akan terjadi setelah tol beroperasi. Hotel, restoran, serta berbagai destinasi wisata telah berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengunjung.

Bagi masyarakat Medan dan sekitarnya, pembukaan tol ini memberikan pilihan perjalanan yang lebih nyaman, cepat, dan aman menuju kawasan wisata unggulan. Tidak hanya untuk liburan, tol ini juga bermanfaat bagi kegiatan bisnis, pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang memerlukan mobilitas tinggi.

Sementara itu, pemerintah pusat terus memberikan dukungan penuh terhadap percepatan pembangunan infrastruktur ini. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu menegaskan bahwa tol menuju Danau Toba merupakan komitmen pemerintah dalam pemerataan pembangunan dan pengembangan wilayah luar Jawa.

Keberadaan Tol Kutepat juga diharapkan dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba. Dengan akses yang semakin mudah, investor di sektor pariwisata juga diperkirakan akan lebih tertarik menanamkan modalnya di kawasan tersebut.

Meski akan dibuka secara fungsional saat Nataru, PT Hamawas tetap mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati dan mematuhi semua rambu serta petunjuk yang ada. Hal ini penting mengingat beberapa titik masih dalam tahap penyelesaian dan belum sepenuhnya dilengkapi fasilitas pendukung seperti penerangan jalan dan rest area permanen.

Proyek Tol Kutepat sendiri merupakan bagian dari jaringan tol Trans Sumatera yang dicanangkan untuk menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Proyek ini diyakini akan menjadi tulang punggung transportasi dan logistik yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dengan segala potensi manfaat yang ditawarkan, pembukaan fungsional Tol Kutepat pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 menjadi tonggak penting dalam transformasi infrastruktur Sumatera Utara. Waktu tempuh Medan–Toba yang kini hanya dua jam bukan sekadar soal efisiensi, tetapi juga peluang besar untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *