
EDITORMEDAN.COM – Kota Medan diguncang angin kencang pada Selasa, 10 Juni 2025, mengakibatkan kerusakan di beberapa titik. Berdasarkan data dari Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, tercatat 15 pohon tumbang di berbagai lokasi. Salah satu dampak terparah terjadi di sekitar Kantor Pos Medan, di mana pohon-pohon yang tumbang menimpa bangunan dan dua mobil yang sedang terparkir.
Menurut Kepala Dinas SDABMBK Kota Medan, Gibson Panjaitan, insiden ini tidak mengakibatkan korban jiwa. “Total ada 15 pohon yang tumbang akibat angin kencang siang tadi. Tidak ada korban jiwa dari tumbangnya pohon-pohon ini,” jelas Gibson saat memberikan keterangan pers pada Rabu, 11 Juni 2025. Meski demikian, kerusakan material cukup signifikan, terutama pada infrastruktur publik dan kendaraan pribadi.
Angin kencang yang melanda Medan diperkirakan mencapai kecepatan 40-60 km/jam, cukup kuat untuk merobohkan pohon berukuran besar. Beberapa pohon yang tumbang merupakan pohon tua dengan akar yang sudah rapuh, sehingga tidak mampu menahan terpaan angin. Selain di sekitar Kantor Pos, pohon-pohon juga tumbang di Jalan Sudirman, Jalan Gatot Subroto, dan kawasan Padang Bulan.
Tim gabungan dari Dinas SDABMBK, BPBD, dan petugas kebersihan kota segera bergerak cepat untuk membersihkan lokasi kejadian. Pohon-pohon yang tumbang dipotong dan diangkut menggunakan alat berat untuk menghindari gangguan lalu lintas. Proses evakuasi berlangsung selama beberapa jam hingga malam hari guna memastikan jalanan kembali lancar.
Salah satu mobil yang tertimpa pohon mengalami kerusakan parah pada bagian atap dan kaca depan. Pemilik kendaraan, yang enggan disebutkan namanya, mengaku sedang berada di dalam Kantor Pos saat kejadian. “Saya kaget mendengar suara gemuruh, ternyata pohon besar jatuh menimpa mobil saya. Untungnya tidak ada orang di dalam mobil saat itu,” ujarnya.
Kantor Pos Medan juga mengalami kerusakan pada bagian atap dan pagar akibat tertimpa dahan besar. Meski demikian, aktivitas pelayanan pos tetap berjalan seperti biasa setelah lokasi dibersihkan. Pihak Kantor Pos menyatakan akan melakukan perbaikan secepatnya untuk memastikan keamanan pengunjung dan karyawan.
Fenomena angin kencang ini diduga dipicu oleh peralihan musim dan tekanan udara yang tidak stabil di wilayah Sumatera Utara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Medan menyatakan bahwa cuaca ekstrem seperti ini berpotensi terjadi lagi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap pohon-pohon yang rapuh dan struktur bangunan yang tidak stabil.
Gibson Panjaitan menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan rutin terhadap pohon-pohon besar di pinggir jalan. “Kami akan mengidentifikasi pohon-pohon yang berpotensi tumbang untuk dipangkas atau ditebang jika diperlukan,” katanya. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko serupa di masa mendatang.
Warga Medan menyambut baik respons cepat pemerintah kota dalam menangani insiden ini. Namun, beberapa mengkritik kurangnya pemeliharaan pohon-pohon tua di tengah kota. “Sudah sering terjadi pohon tumbang saat angin kencang, seharusnya ada penanganan lebih serius,” ujar seorang warga di Jalan Sudirman.
BPBD Kota Medan juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan atau angin kencang. Mereka juga membuka posko pengaduan untuk melaporkan pohon-pohon yang dianggap membahayakan. “Kami berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menindaklanjuti laporan warga,” kata perwakilan BPBD.
Selain kerusakan fisik, angin kencang ini sempat mengganggu arus lalu lintas di beberapa ruas jalan. Kemacetan terjadi karena beberapa jalur terhalang pohon tumbang. Petugas kepolisian lalu lintas turun langsung untuk mengatur arus kendaraan dan membantu proses evakuasi.
Pemerintah Kota Medan berencana memperkuat sistem peringatan dini cuaca ekstrem bekerja sama dengan BMKG. Informasi peringatan dini akan disebarluaskan melalui media sosial, aplikasi, dan pengeras suara di masjid-masjid. Harapannya, masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana serupa.
Ahli lingkungan dari Universitas Sumatera Utara (USU) menyarankan agar pemerintah kota melakukan audit rutin terhadap vegetasi di pinggir jalan. “Pohon-pohon tua harus dipantau kesehatannya secara berkala untuk mencegah tumbang saat cuaca buruk,” ujar salah satu ahli. Ia juga menekankan pentingnya penanaman pohon baru yang lebih tahan terhadap angin kencang.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak untuk lebih memperhatikan kesiapan infrastruktur kota dalam menghadapi cuaca ekstrem. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, petugas lapangan, dan masyarakat, risiko kerusakan dan korban jiwa dapat diminimalisir di masa depan.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas SDABMBK akan mempercepat program pemangkasan pohon di seluruh kota. Mereka juga berencana mengganti pohon-pohon tua dengan jenis yang lebih aman dan berakar kuat. Upaya ini diharapkan dapat membuat Medan lebih tangguh menghadapi cuaca ekstrem di masa mendatang.