
Editormedan.com – Industri perikanan Sumatera Utara kembali mencatat prestasi membanggakan di kancah internasional. Sebanyak 18,1 ton ikan nila asal Sumut berhasil diekspor ke Amerika Serikat dalam bentuk Frozen Farm Raised Tilapia Fillets. Pengiriman ini menandai semakin besarnya potensi perikanan Sumut dalam menembus pasar global.
Pengiriman ikan nila beku ini dilakukan oleh satu perusahaan eksportir dan telah melalui proses sertifikasi dari Karantina Sumut melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Kualanamu. Proses sertifikasi ini memastikan bahwa ikan yang diekspor telah memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yang ditetapkan oleh negara tujuan.
Kepala Karantina Sumut, N Prayatno Ginting, menyatakan bahwa ekspor ikan nila dari Sumut terus menunjukkan peningkatan. Ia berharap ke depan semakin banyak eksportir dari Sumut yang ikut serta dalam pengiriman produk perikanan ke luar negeri.
“Kedepan semoga lebih banyak lagi eksportir-eksportir produk ikan dari Sumut, mengingat potensi bidang perikanan Sumut yang menjanjikan,” ujar Ginting pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Potensi perikanan Sumut memang sangat besar. Dengan wilayah perairan yang luas dan sistem budidaya ikan yang berkembang pesat, Sumut menjadi salah satu daerah penghasil ikan nila terbesar di Indonesia. Permintaan pasar global terhadap ikan nila juga terus meningkat, terutama dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara di Eropa.
Ikan nila dari Sumut terkenal memiliki kualitas tinggi, baik dari segi rasa maupun tekstur dagingnya. Hal ini disebabkan oleh metode budidaya yang menerapkan standar internasional, mulai dari pakan yang berkualitas hingga pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Selain itu, proses pemrosesan dan pengemasan ikan nila dilakukan dengan teknologi modern yang memastikan kesegaran produk tetap terjaga hingga sampai ke tangan konsumen di luar negeri. Standar kebersihan dan keamanan pangan menjadi perhatian utama dalam setiap tahap produksi.
Keberhasilan ekspor ikan nila ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan eksportir, tetapi juga berdampak positif bagi petani ikan lokal. Dengan meningkatnya permintaan ekspor, para pembudidaya ikan nila di Sumut memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan usaha mereka.
Salah satu petani ikan nila di Sumut, Sutrisno, mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan ekspor ini. Menurutnya, pasar internasional yang semakin terbuka memberikan harapan baru bagi petani ikan untuk meningkatkan produksi dan kualitas budidaya mereka.
“Kami berharap pemerintah terus mendukung kami dalam meningkatkan produksi dan menjaga kualitas ikan nila agar tetap bisa bersaing di pasar global,” kata Sutrisno.
Selain ke Amerika Serikat, Sumut juga berpotensi memperluas pasar ekspor ikan nila ke negara lain. Beberapa negara di Asia dan Timur Tengah mulai menunjukkan ketertarikan terhadap ikan nila dari Indonesia.
Namun, tantangan tetap ada. Regulasi ketat dari negara tujuan, persaingan dengan produk dari negara lain, serta fluktuasi harga pasar global menjadi beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar ekspor ikan nila tetap stabil dan meningkat.
Untuk itu, pemerintah bersama pelaku usaha perikanan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia. Peningkatan kapasitas petani ikan, penerapan teknologi modern dalam budidaya, serta kerja sama dengan berbagai pihak menjadi langkah strategis untuk mendukung ekspor ikan nila ke pasar internasional.
Dengan pencapaian ini, diharapkan industri perikanan Sumut semakin berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah. Keberhasilan ekspor ikan nila ini juga menjadi bukti bahwa produk perikanan Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Ke depan, pemerintah dan pelaku industri diharapkan dapat terus berinovasi dan meningkatkan produksi agar ekspor ikan nila dari Sumut semakin meningkat, baik dari segi volume maupun jumlah negara tujuan.