Maruarar Sirait Resmi Diangkat sebagai Ketua Komite Tapera oleh Presiden Prabowo

Editormedan.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi mengangkat Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, sebagai Ketua merangkap Anggota Komite Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Pengangkatan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5/M Tahun 2025 yang ditandatangani di Jakarta.

Penunjukan Maruarar Sirait diharapkan dapat memperkuat implementasi program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat. Dengan pengalaman panjang di dunia politik dan kebijakan publik, Maruarar dianggap memiliki kapasitas untuk memimpin komite ini.

Dalam Keppres tersebut, Maruarar Sirait tidak hanya menjabat sebagai ketua, tetapi juga merangkap sebagai anggota komite. Peran ini memberinya tanggung jawab besar dalam merumuskan kebijakan strategis terkait pengelolaan dan pemanfaatan dana Tapera.

Tapera sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), agar dapat memiliki rumah dengan sistem tabungan wajib yang dikelola secara profesional dan transparan.

Dalam keterangan resminya, Maruarar Sirait menyatakan komitmennya untuk menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab dan memastikan Tapera menjadi solusi nyata dalam menghadapi tantangan backlog perumahan di Indonesia.

“Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto. Program Tapera adalah langkah penting dalam memastikan setiap warga negara memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau,” ujar Maruarar di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Sebagai Ketua Komite Tapera, Maruarar memiliki beberapa tugas strategis, termasuk merumuskan kebijakan umum, mengawasi pengelolaan dana, memastikan transparansi, serta mengevaluasi program agar berjalan sesuai tujuan. Selain itu, ia juga bertanggung jawab memfasilitasi kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga terkait.

Pengangkatan ini mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Indonesia (APPI), misalnya, menyambut baik penunjukan Maruarar dan berharap dapat bekerja sama untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap rumah layak huni.

“Kami berharap di bawah kepemimpinan beliau, Tapera bisa berjalan lebih efektif dan menjawab kebutuhan hunian rakyat, terutama bagi mereka yang belum memiliki rumah,” ujar Ketua APPI dalam keterangannya.

Namun, di sisi lain, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi Maruarar Sirait. Salah satunya adalah membangun kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana Tapera, mengingat program ini menyangkut tabungan wajib dari pekerja yang digunakan untuk membiayai perumahan.

Selain itu, penyediaan rumah yang terjangkau dan berkualitas di berbagai daerah menjadi pekerjaan rumah yang memerlukan sinergi antarlembaga dan pemerintah daerah. Permasalahan birokrasi dan keterbatasan lahan di kawasan perkotaan juga menjadi tantangan yang harus diatasi.

Menurut data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), hingga akhir 2024, terdapat lebih dari 6 juta peserta aktif yang terdaftar dalam program ini. Pemerintah menargetkan angka tersebut terus meningkat untuk memperluas cakupan penerima manfaat.

Pemerintah melalui Kementerian PKP menegaskan komitmennya untuk mempercepat realisasi program perumahan rakyat, termasuk mempermudah akses pembiayaan melalui skema Tapera. Kolaborasi dengan perbankan dan sektor swasta menjadi salah satu strategi utama dalam mewujudkan target tersebut.

Maruarar Sirait dikenal sebagai figur yang memiliki rekam jejak kuat di bidang kebijakan publik dan sosial. Sebelum menjabat sebagai Menteri PKP, ia aktif di berbagai organisasi sosial dan politik yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat.

Sebagai Ketua Komite Tapera, ia diharapkan mampu memberikan terobosan baru dan memastikan bahwa pengelolaan dana berjalan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. Dengan kepemimpinan yang kuat, diharapkan Tapera menjadi solusi efektif bagi masyarakat dalam memiliki hunian.

Ke depan, pemerintah menargetkan peningkatan akses perumahan bagi setidaknya 20 juta keluarga dalam lima tahun ke depan. Melalui kolaborasi lintas sektor, Tapera diharapkan dapat menjadi instrumen kunci dalam mengurangi defisit perumahan nasional.

Dengan pengangkatan ini, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjawab tantangan perumahan rakyat. Semua mata kini tertuju pada langkah Maruarar Sirait dalam mewujudkan visi besar tersebut dan membawa program Tapera menjadi pilar utama pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *