
EDITORMEDAN.COM – Pencarian terhadap Tegar Eliyadi (16), remaja yang hanyut terbawa arus Sungai Deli, Medan, masih terus dilakukan hingga hari ketiga. Korban dilaporkan hilang sejak Sabtu (24/5/2025) sore ketika sedang berenang bersama teman-temannya di sungai tersebut. Kejadian tragis ini terjadi bersamaan dengan turunnya hujan deras yang menyebabkan arus sungai menjadi sangat kencang.
Orang tua Tegar, Elisardi dan Sri, masih diliputi kesedihan mendalam atas musibah yang menimpa anak semata wayang mereka. Kedua orang tua tersebut terus berjaga di posko pencarian yang didirikan di Jalan Karya Dalam, Medan, sambil berharap kabar baik tentang putra mereka. “Kami tidak bisa menerima kenyataan ini. Tegar anak yang baik dan penuh semangat,” ucap Elisardi dengan suara terbata-bata.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, secara khusus datang menjenguk keluarga korban sebagai bentuk kepedulian pemerintah kota. “Kami telah mengerahkan semua sumber daya untuk pencarian. Tim SAR gabungan terus bekerja tanpa henti,” kata Bobby saat memberikan keterangan pers di lokasi kejadian pada Minggu (25/5/2025).
Menurut saksi mata, kejadian bermula ketika Tegar dan beberapa temannya berenang di Sungai Deli untuk melepas penat setelah kegiatan sekolah. Tiba-tiba hujan deras mengguyur kawasan tersebut, menyebabkan debit air naik drastis dan arus menjadi sangat deras. “Tegar terlihat berusaha melawan arus, tapi akhirnya terbawa juga,” kenang salah seorang temannya yang berhasil selamat.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polairud, Tagana, dan relawan lokal telah melakukan pencarian secara intensif. Pencarian dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penyisiran sungai menggunakan perahu karet, penyelaman di titik-titik tertentu, dan pemantauan dari udara menggunakan drone. Namun hingga Senin (26/5/2025) sore, belum ada tanda-tanda keberadaan Tegar.
Kepala Kantor SAR Medan, M. Arifin, menjelaskan bahwa kondisi Sungai Deli yang berkelok-kelok dengan dasar yang tidak rata menyulitkan proses pencarian. “Arus bawah sungai sangat kompleks dan terdapat banyak pusaran air yang berbahaya,” jelas Arifin. Tim juga memperluas area pencarian hingga ke hilir sungai mengingat kemungkinan korban terbawa arus cukup jauh.
Masyarakat sekitar turut serta membantu pencarian dengan membentuk tim sukarela. Mereka membagi wilayah pencarian dan bergantian berjaga di posko. “Kami semua berdoa agar Tegar segera ditemukan,” ujar salah seorang warga yang ikut dalam pencarian.
Psikolog dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Rina Maulina, memberikan pendampingan kepada keluarga korban. “Kondisi keluarga sangat labil secara emosional. Mereka membutuhkan dukungan dari semua pihak,” jelas Rina. Tim psikolog juga memberikan pendampingan kepada teman-teman Tegar yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Insiden ini memicu keprihatinan tentang keselamatan warga di sekitar Sungai Deli. Data menunjukkan ini sudah menjadi kasus kelima tahun ini dimana warga hanyut di sungai tersebut. “Kami akan evaluasi kembali rambu-rambu peringatan di sepanjang sungai,” janji Kepala Dinas PUPR Kota Medan, Indra Syahputra.
Bobby Nasution mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya beraktivitas di sungai, terutama saat musim hujan. “Sungai Deli memang terlihat tenang, tapi arusnya bisa berubah sangat cepat ketika hujan turun,” tegasnya. Pemerintah kota juga akan meningkatkan sosialisasi tentang keselamatan di wilayah perairan.
Sementara itu, proses pencarian terus diperluas hingga ke muara sungai. Tim menggunakan teknologi side scan sonar untuk mendeteksi keberadaan korban di dasar sungai. “Kami tidak akan menyerah sampai menemukan Tegar,” tegas Komandan Tim SAR Gabungan, Letkol (Laut) Hendra Wijaya.
Keluarga besar Tegar yang berasal dari Aceh telah berdatangan ke Medan untuk memberikan dukungan moral. Mereka mendirikan tenda di dekat posko pencarian dan terus menggelar doa bersama. “Kami percaya Tegar adalah anak yang kuat. Kami masih berharap dia selamat,” ucap paman Tegar, Teuku Malik.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat tentang pentingnya kesadaran akan keselamatan di area sungai. Pakar hidrologi dari USU, Prof. Dr. Irwan Syahputra, menjelaskan bahwa Sungai Deli memiliki karakteristik khusus dengan perubahan debit air yang sangat cepat saat hujan. “Masyarakat harus memahami karakter sungai sebelum beraktivitas di sana,” sarannya.
Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian Tegar Eliyadi masih terus berlangsung. Masyarakat diajak untuk turut mendoakan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban. “Kami sangat berterima kasih atas semua bantuan dan doa yang diberikan,” kata Elisardi mewakili keluarga.