
EDITORMEDAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar pertemuan mendesak dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (25/4/2025). Pertemuan ini digelar untuk membahas perkembangan terkini dan strategi penanganan terhadap tren peningkatan kasus COVID-19 di tanah air yang kembali menunjukkan kenaikan signifikan.
Menteri Kesehatan tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 15.40 WIB dengan membawa sejumlah dokumen penting terkait situasi pandemi. Saat dijumpai awak media di lokasi, Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi bahwa pertemuan tersebut memang difokuskan pada pembahasan perkembangan COVID-19 di Indonesia. “Pembahasan lebih ke situ (COVID-19),” ujar Menkes dengan singkat sebelum memasuki istana.
Pertemuan ini digelar menyusul laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan yang menunjukkan peningkatan kasus aktif COVID-19 di beberapa wilayah Indonesia. Data terakhir menunjukkan adanya kenaikan kasus hingga 30% dalam dua pekan terakhir, terutama di daerah perkotaan padat penduduk seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Sumber dari lingkungan istana menyebutkan bahwa Presiden Prabowo meminta penjelasan mendetail mengenai perkembangan varian baru yang terdeteksi di Indonesia. Beberapa pekan terakhir, para ahli virologi melaporkan munculnya subvarian baru yang memiliki karakteristik berbeda dari varian sebelumnya, meskipun belum terbukti lebih berbahaya.
Dalam pertemuan ini, Menkes Budi Gunadi diperkirakan akan menyampaikan laporan komprehensif mengenai kesiapan fasilitas kesehatan nasional. Termasuk di dalamnya ketersediaan tempat tidur isolasi, alat kesehatan, serta stok obat-obatan antivirus yang saat ini menjadi andalan penanganan COVID-19 di Indonesia.
Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Dr. Pandu Riono, mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam merespon perkembangan terbaru ini. “Pertemuan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengantisipasi gelombang baru COVID-19. Kita semua berharap langkah-langkah pencegahan bisa segera diambil,” ujarnya saat dihubungi media.
Di sisi lain, Jubir Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, sebelumnya telah mengingatkan masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada. “Kami terus memantau perkembangan varian baru ini. Masyarakat diharapkan tetap disiplin protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi booster bagi yang belum,” pesannya melalui konferensi pers pekan lalu.
Pertemuan di Istana ini juga diyakini akan membahas strategi komunikasi risiko kepada publik. Beberapa pekan terakhir, beredar informasi simpang siur mengenai karakteristik varian baru yang menyebabkan keresahan di masyarakat. Presiden Prabowo dikabarkan ingin memastikan bahwa informasi yang disampaikan ke publik akurat dan tidak menimbulkan kepanikan.
Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19, Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, telah memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan di seluruh pintu masuk Indonesia. “Kami akan memperketat pengawasan di bandara dan pelabuhan, terutama untuk pelaku perjalanan dari negara-negara dengan kasus tinggi,” tegasnya dalam pernyataan tertulis.
Dari sisi ekonomi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kesiapan anggaran untuk mengantisipasi berbagai skenario perkembangan pandemi. “Kami memiliki pengalaman dua tahun terakhir dalam mengelola anggaran kesehatan. Dana darurat siap dialokasikan jika diperlukan,” ujarnya dalam wawancara dengan Bloomberg.
Asosiasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia (ARSSI) telah mempersiapkan langkah antisipasi. Ketua Umum ARSSI, Dr. Koesmedi Priharto, mengungkapkan bahwa rumah sakit-rumah sakit di Indonesia telah memiliki protokol yang matang untuk menghadapi kemungkinan peningkatan pasien COVID-19. “Kami siap mengaktifkan kembali ruang isolasi khusus jika diperlukan,” tegasnya.
Di tingkat masyarakat, beberapa daerah telah mulai mengaktifkan kembali posko-posko penanganan COVID-19 di tingkat RT/RW. Langkah ini diambil sebagai bentuk kewaspadaan dini menyusul peningkatan kasus di beberapa wilayah. “Kami mengimbau warga untuk segera melapor jika mengalami gejala dan segera melakukan tes,” ujar Lurah Tebet Timur, Jakarta Selatan.
Pakar kebijakan kesehatan publik, Prof. Hasbullah Thabrany, menekankan pentingnya pembelajaran dari pengalaman sebelumnya. “Kita tidak boleh lengah. Pengalaman 2020-2022 harus menjadi pelajaran berharga. Deteksi dini, respons cepat, dan koordinasi ketat antarlembaga menjadi kunci,” paparnya dalam kolom opini di media nasional.
Pertemuan Presiden Prabowo dengan Menkes Budi ini diperkirakan akan menghasilkan beberapa keputusan penting terkait kebijakan penanganan COVID-19 ke depan. Beberapa opsi yang mungkin diambil antara lain peningkatan testing, pelacakan kontak erat, hingga kemungkinan pemberlakuan kembali beberapa pembatasan aktivitas masyarakat di daerah dengan kasus tinggi.
Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, serta mematuhi segala imbauan resmi dari pemerintah. “Kami akan terus memberikan update informasi yang valid dan akurat kepada masyarakat,” janji Menkes Budi saat meninggalkan Istana Presiden usai pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut.