EDITORMEDAN.COM MEDAN – Sebuah rombongan siswa dari salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Medan menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah kegiatan studi tour mereka ke luar negeri ternyata juga dirangkai dengan pelaksanaan ibadah umrah. Perjalanan ini dianggap unik karena menggabungkan aspek pendidikan dengan kegiatan keagamaan dalam satu rangkaian perjalanan.
Dalam sebuah video yang viral di platform TikTok dan Instagram, tampak puluhan pelajar mengenakan seragam sekolah saat berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebelum keberangkatan mereka ke Arab Saudi. Mereka juga terlihat sangat antusias dan tertib saat mengikuti proses keberangkatan.
Kegiatan ini menjadi sorotan publik karena umumnya studi tour sekolah dilakukan ke destinasi dalam negeri atau negara-negara di Asia Tenggara yang lebih dekat. Namun, rombongan pelajar ini justru memilih Tanah Suci Mekkah dan Madinah sebagai lokasi studi dan spiritual mereka.
Kepala sekolah SMA tersebut, yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan bahwa program ini telah dirancang sejak awal tahun ajaran dan melibatkan persetujuan penuh dari para orang tua murid. Ia menyebut bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai spiritual sekaligus membuka wawasan global para siswa.
“Ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang kami tanamkan. Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat,” ujarnya saat diwawancarai media lokal.
Program ini melibatkan lebih dari 50 siswa kelas XI dan XII yang mengikuti kegiatan selama kurang lebih sembilan hari. Mereka mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Madinah dan Mekkah serta mengikuti bimbingan umrah bersama ustaz pembimbing yang telah berpengalaman.
Salah satu siswa yang ikut dalam kegiatan ini, Rizky Ananda, mengaku sangat terharu bisa berangkat umrah bersama teman-teman sekolah. “Saya tidak menyangka bisa ke Tanah Suci di usia muda, apalagi bersama teman-teman dan guru-guru tercinta. Ini pengalaman yang tak akan saya lupakan,” katanya.
Video dokumentasi kegiatan tersebut pun ramai dibagikan di media sosial, disertai ucapan syukur dan haru dari para netizen. Banyak yang memuji inisiatif sekolah yang dianggap inovatif dan memberi inspirasi bagi institusi pendidikan lain.
“Bagus banget ini sekolahnya, bukan cuma ngajak jalan-jalan tapi juga ngajak anak-anak mendekat ke Allah,” tulis salah satu komentar di TikTok yang telah disukai lebih dari 50 ribu pengguna.
Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan biaya dari program ini dan apakah semua siswa mampu ikut serta. Pihak sekolah menyatakan bahwa mereka telah membuka program cicilan sejak satu tahun sebelumnya dan juga menyediakan bantuan subsidi bagi siswa yang kurang mampu.
“Kami berupaya agar semua siswa yang ingin ikut bisa berpartisipasi. Ada beberapa orang tua murid yang bahkan bersedia membantu siswa lain agar bisa berangkat,” ujar panitia kegiatan, Ibu Rina.
Menurut pihak biro perjalanan yang menangani program ini, konsep menggabungkan studi tour dan umrah memang semakin diminati oleh sekolah-sekolah Islam di Indonesia. “Kami sudah memfasilitasi lebih dari 10 sekolah tahun ini yang memiliki konsep serupa,” kata perwakilan biro tersebut.
Program ini diharapkan bisa menjadi percontohan bagi sekolah lain dalam menyelenggarakan kegiatan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membentuk karakter dan keimanan siswa. Terlebih di era modern ini, banyak siswa yang memerlukan pengalaman spiritual sebagai bekal menghadapi tantangan zaman.
Pihak Dinas Pendidikan Sumatera Utara pun memberikan tanggapan positif terhadap program ini. Menurut mereka, selama kegiatan dilakukan dengan perencanaan matang dan tidak mengganggu proses belajar-mengajar, maka kegiatan seperti ini layak diapresiasi.
“Kami mendukung setiap inovasi pendidikan yang membangun karakter siswa, apalagi jika menyentuh sisi religius mereka. Ini bagian dari pembelajaran holistik yang kita dorong,” ujar perwakilan dinas.
Hingga saat ini, video dan foto-foto kegiatan tersebut terus beredar luas dan menginspirasi banyak pihak. Kegiatan yang awalnya hanya dirancang sebagai studi tour sekolah ini ternyata berhasil menjadi momen bersejarah bagi para siswa yang mengikuti.
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin pendidikan Indonesia akan semakin kaya dengan metode pembelajaran yang bermakna dan mendalam — tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung yang membentuk akhlak dan karakter generasi muda.