Warga Marelan Medan Tak Menyangka Rumahnya Terendam Banjir

editormedan.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak malam hingga dini hari menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah, termasuk kawasan Marelan. Warga setempat tak menyangka rumah mereka akan terendam air, mengingat hujan deras sebelumnya jarang menyebabkan banjir setinggi ini.

 Beberapa rumah bahkan tergenang hingga setinggi pinggang orang dewasa, membuat aktivitas warga lumpuh total.

Siti Rahma (35), salah satu warga Marelan, mengaku panik saat air mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 04.30 WIB. “Biasanya, kalau hujan deras hanya menggenang sedikit di depan rumah. Tapi pagi tadi, air tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang, banyak yang basah,” kata Siti.

Kejadian ini membuat warga Marelan merasa heran sekaligus khawatir. Ahmad, seorang warga lainnya, mengatakan bahwa banjir di kawasan ini menjadi semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

“Dulu di Marelan jarang banjir, tapi sekarang hujan deras sebentar saja sudah membuat air meluap. Drainase di sini sudah tidak memadai,” ujarnya sambil menunjuk saluran air yang tersumbat sampah.

Sejumlah warga menyalahkan sistem drainase yang buruk sebagai penyebab utama banjir. Banyak saluran air di kawasan Marelan yang tersumbat oleh sampah rumah tangga dan lumpur, sehingga tidak mampu menampung aliran air saat hujan deras.

Hal ini diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. banjir ini tak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merusak barang-barang berharga seperti perabotan dan alat elektronik.

“Kulkas, TV, dan kasur semua terendam. Kerugian kami pasti banyak, tapi yang lebih penting sekarang bagaimana supaya air segera surut,” kata Heri, seorang pedagang yang tinggal di kawasan itu.

Selain itu, banjir juga memaksa sejumlah warga untuk mengungsi. Beberapa dari mereka memilih menumpang di rumah kerabat yang lebih aman, sementara yang lain tinggal di masjid dan balai desa setempat.

Hingga sore hari, sejumlah warga masih bergotong royong untuk menyelamatkan barang-barang mereka dari genangan air.

Pihak kelurahan menyatakan telah melaporkan kondisi ini ke pemerintah kota. “Kami sedang berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera mengirimkan bantuan seperti makanan, air bersih, dan keperluan mendesak lainnya. Selain itu, kami juga meminta alat berat untuk membantu membersihkan saluran air,” kata Lurah Marelan, Suharto.

Namun, warga berharap solusi jangka panjang agar masalah banjir ini tidak terus berulang.

“Kami sudah lelah. Setiap hujan deras, kami harus khawatir rumah akan terendam. Kami butuh perbaikan drainase, bukan hanya bantuan sementara,” ujar Ahmad.

Di sisi lain, beberapa aktivis lingkungan juga menyoroti peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mereka mengimbau warga untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan ke saluran air.

“Banjir seperti ini adalah akibat dari kebiasaan buruk kita sendiri. Jika tidak diubah, perbaikan drainase sekalipun tidak akan banyak membantu,” kata seorang aktivis.

Banjir di Marelan ini menjadi pengingat betapa pentingnya perhatian terhadap infrastruktur dan kesadaran menjaga lingkungan. Warga Marelan berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mencegah banjir semacam ini kembali terjadi di masa depan. “Kami ingin solusi, bukan sekadar janji,” pungkas Siti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *